Selasa, 05 Februari 2024 - Dinas Sosial Kabupaten Tegal mengadakan kegiatan Bimtek Manajemen Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA). Kegiatan tersebut digelar di Aula Dinas Sosial Kabupaten Tegal dengan peserta dari 21 LKSA di wilayah Kabupaten Tegal. Adapun narasumber pada kegiatan ini dari Pengurus BAZNAS Kab. Tegal, dan Pendamping Rehabilitasi Sosial.
Selasa,
05 Februari 2024 - Dinas Sosial Kabupaten Tegal mengadakan kegiatan Bimtek
Manajemen Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA). Kegiatan tersebut digelar
di Aula Dinas Sosial Kabupaten Tegal dengan peserta dari 21 LKSA di wilayah
Kabupaten Tegal. Adapun narasumber pada kegiatan ini dari Pengurus BAZNAS Kab.
Tegal, dan Pendamping Rehabilitasi Sosial.
Kegiatan dibuka oleh Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten
Tegal, Drs.Nur Ariful Hakim, MPSSp, dalam sambutannya menyampaikan bahwa
fenomena keluarga miskin yang mengirim anak-anaknya ke LKSA mengindikasikan
situasi belum terbentuknya sistem ekonomi untuk mendukung keluarga tersebut
dalam hal pemenuhan kebutuhan pada anak. “Disadari betul bahwa kemampuan
ekonomi suatu keluarga akan mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung
pengasuhan terhadap anak, sebagai contoh, pada keluarga yang memiliki tingkat
ekonomi mapan maka akan lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan anaknya,
begitu juga sebaliknya, di sisi lain, keberadaan LKSA memiliki pandangan sebagai
lembaga yang berperan dalam memenuhi kebutuhan pada anak seperti kebutuhan
pangan, sandang bahkan papan”, ujar Hakim.
Sementara
pemateri selanjutnya, H. M. Syafiq Zuhri selaku Wakil Ketua Baznas Kabupaten
Tegal menyampaikan bantuan Baznas bagi LKSA diberikan sejak tahun
2021 dengan nilai Rp.25.500.000;- (dua puluh lima juta rupiah) dan tahun 2022
itu senilai Rp.32.000.000;- (tiga puluh
dua juta rupiah). Sedangkan pada tahun 2023 belum dapat memberikan bantuan
khususnya LKSA dikarenakan banyaknya program-program pelatihan dalam rangka
penanganan kemiskinan. Program Baznas meliputi Pendidikan, ekonomi, dan
Kesehatan dan yang paling banyak
alokasinya terkait bantuan kesehatan.
“Kami Baznas pada Tahun 2023 mengeluarkan bantuan
sekitar 5,2 M, bantuan yang paling besar untuk kesehatan. Kalo untuk Baznas
Kabupaten Tegal sendiri kemarin kami adakan pelatihan Garda Pratama untuk
laki-laki minimal lulusan SMA, Begitu selesai mengikuti pelatihan 9 hari nanti
dapat sertifikat dan di tempatkan di perusahaan- perusahaan, dan alhamdulillah
peserta pelatihan dapat tersalurkan.” ungkap Syafiq.
Selanjutnya pemateri kedua disampaikan oleh M. Fatchan
Chasani dari Pendamping Rehabilitasi Sosial mengenai Standar
Nasional Pengasuhan Anak (SNPA) yang memuat norma, standar, prosedur, dan
kriteria dalam pelaksanaan pengasuhan anak. Standar Nasional Pengasuhan Anak
terdiri dari prinsip-prinsip pengasuhan alternatif, penentuan respon yang tepat
bagi anak, pelayanan pengasuhan dan kelembagaan.
“Tujuan Standar Nasional
Pengasuhan Anak yaitu memperkuat pemenuhan hak anak untuk
mendapatkan pengasuhan dalam keluarganya, memberikan
pedoman bagi LKSA dalam melaksanakan perannya sebagai alternatif terakhir dalam
pengasuhan anak, mengembangkan pelayanan langsung untuk
mendukung keluarga yang menghadapi tantangan-tantangan dalam pengasuhan anak, mendukung
pengasuhan alternatif berbasis keluarga melalui orang tua asuh, perwalian, dan
adopsi, memfasilitasi instansi yang berwenang
untuk mengembangkan Sistem pengelolaan LKSA yang sesuai dengan kebutuhan anak
dan keluarganya, termasuk dalam pengambilan keputusan tentang pengasuhan,
perijinan pendirian LKSA, monitoring dan evaluasi kinerja LKSA.” ungkap Fatchan.
Kegiatan ini ditutup
dengan sesi tanya jawab dengan peserta yang dipandu oleh Pembawa Acara Nur
Malita sari, S.Tr, Sos.